Senin, 23 April 2012

Rimin Sumantri, komandan petani kota Depok.by hasnan habib kota depok

Profesi sebagai petani, selama ini merupakan salah satu profesi yang dianggap tidak mempunyai potensi untuk meraih kesejahteraan dalam hidup. Pandangan ini terutama di banyak di “idap” oleh kaum muda. Pekerjaan yang banyak bersentuhan dengan tanah dan kotoran serta banyak menguras energi ini dinilai tidak mempunyai nilai “gengsi” dan “memalukan” bagi sebagian orang. Untuk menggeser paradigma diatas, pemerintah Kota Depok berupaya menciptakan program-program pertanian yang dapat menarik perhatian masyarakat Kota Depok dalam upaya mengembangkan dunia pertanian itu sendiri dan juga dalam rangka mengurangi tingkat pengangguran sekaligus meningkatkan pendapatan kapita masyarakat Kota Depok, terutama petani. Salah satu program pertanian yang sedang diupayakan dapat mengangkat dunia pertanian Kota Depok sekaligus dapat dijadikan “brand / Ikon” kota adalah Program Pengembangan Buah Belimbing dengan varietas Dewa. Perencanaan program ini sendiri telah dilakukan sejak tahun 2006, yang melibatkan seluruh “stake holder “ belimbing Kota Depok. Perencanaan ini meliputi seluruh aspek kerja pengelolaan belimbing, mulai dari pembinaan petani, penelitian pembudidayaan sampai dengan pemasaran hasil produksi belimbing dari petani. Hingga saat ini lebih kurang pemerintah Kota Depok telah melakukan pembinaan 650 petani belimbing yang tergabung dalam 25 kelompok tani yang tersebar di enam kecamatan Kota Depok. Petani-petani belimbing ini telah diberikan pembekalan-pembekalan tata cara pembudidayaan belimbing dengan varietas Dewa. Dan dari sektor pemasaran, Pemerintah Kota Depok telah memfasilitasi terbentuknya Pusat Koperasi Pemasaran Buah dan Olahan Belimbing Dewa atau yang disingkat PKPBDD. Yang bertugas memasarkan hasil buah dan olahan petani belimbing Kota Depok. Pembentukkan PKPBDD dilakukan pada saat yang sangat tepat, karena awal tahun 2008, selama 3 (tiga) bulan, adalah merupakan masa panen raya belimbing Kota Depok yang hanya terjadi setiap 2-3 tahun sekali. Sehingga PKPBDD dapat langsung berperan dalam upaya mengakomodasi pemasaran hasil petani belimbing, yang selama ini sangat tergantung kepada para “tengkulak” dari sisi pemasarannya, sehingga harganya pun sangat tidak menguntungkan bagi petani. Sebagai laporan singkat, hingga awal Februari 2008 PKPBDD telah menerima hasil produksi belimbing petani sebanyak 80 ton. Dan saat ini juga sedang berupaya mengembangkan kerjasama dengan pasar-pasar potensial belimbing, baik pasar-pasar tradisional maupun pasar-pasar modern. Beberapa pasar modern yang telah melakukan kerjasama dengan PKPBDD antara lain adalah Carrefour, SuperIndo, Alfamart (olahan-dalam proses), dan sejumlah took -toko buah segar yang berada disekitar wilayah Jabodetabek. Sedangkan untuk pasar tradisional, PKPBDD hingga saat ini telah memasok ke sejumlah pasar induk. Pekerjaan PKPBDD sebagai lembaga yang diharapkan mampu mengatasi fluktuasi harga belimbing, sehingga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani belimbing itu sendiri masih sangat banyak. PKPBDD sedang berupaya menjangkau pasar nasional bahkan internasional. Yang kami (Pemerintah dan seluruh stake holder belimbing) butuhkan sekarang adalah dukungan dari seluruh masyarakat Kota Depok untuk mewujudkan Depok sebagai Kota Belimbing Dewa. Sehingga Depok dapat hidup dan dikenal sebagai kota yang mengembangkan diri melalui sektor pertanian kota. Dan sebagai akhirnya adalah pertanian itu sendiri mampu mensejahterakan masyarakat Depok secara umum. Amin. Wassalam Ketua Koperasi Pemasaran Buah dan Olahan Belimbing Dewa Depok ( PKPBDD ) H.RIMIN SUMANTRI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar